Sultan HB X & Rektor Jogja: Kawal Aspirasi Damai Mahasiswa

November 2, 2025 by No Comments

0 0
Read Time:3 Minute, 7 Second

Halo, Sobat Jogja! Siapa sih yang tidak kenal dengan Kota Pelajar ini? Selalu ada dinamika menarik, apalagi terkait mahasiswa. Baru-baru ini, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gubernur DIY kita yang bijaksana, mengadakan pertemuan penting dengan 10 rektor dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta. Tujuannya? Tentu saja untuk membahas dan mencari solusi terbaik terkait aksi demonstrasi mahasiswa yang belakangan ini cukup menyita perhatian.

Pertemuan ini bukan sekadar kumpul-kumpul biasa, lho. Sultan HB X mengajak para pimpinan universitas untuk bersama-sama mengawal aspirasi mahasiswa Jogja agar tetap berjalan damai dan bermartabat. Ini adalah langkah konkret Pemerintah DIY untuk memastikan bahwa kebebasan berpendapat tetap terlindungi, namun tanpa harus mengorbankan keamanan dan ketertiban kota kita tercinta.

Sultan HB X Kawal Aspirasi Mahasiswa Jogja: Pertemuan Penting dengan Rektor Universitas

Bertempat di Bale Kenyo, Kompleks Kepatihan, pada Minggu (31/8/2025) malam, pertemuan bersejarah ini dihadiri oleh pimpinan dari universitas-universitas ternama di Jogja. Bayangkan, ada rektor dari:

  • Universitas Gadjah Mada (UGM)
  • Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)
  • Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN)
  • Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (UPN)
  • Institut Seni Indonesia (ISI)
  • Universitas Islam Indonesia (UII)
  • Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)
  • Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY)
  • Universitas Sanata Dharma (USD)
  • Universitas Amikom Yogyakarta

Selain para rektor, hadir juga Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam dan Pj Sekda DIY Aria Nugrahadi, menunjukkan betapa seriusnya isu ini bagi masa depan pentingnya demokrasi di Jogja.

Mengapa Pertemuan Ini Begitu Penting? Menjaga Demokrasi Damai di Kota Pelajar

Jogja dikenal sebagai kota yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi. Namun, bagaimana caranya agar kebebasan berekspresi tidak lantas kebablasan? Inilah inti pesan dari Sultan HB X. Beliau menekankan bahwa aspirasi boleh disampaikan, itu adalah hak setiap warga negara. Tapi, ada caranya.

Suara Rakyat Harus Bermartabat: Pesan Sultan untuk Mahasiswa

Sultan dengan tegas berpesan, “Aspirasi boleh disampaikan setiap warga negara namun harus dengan baik, sopan dan bukan dengan kekerasan. Inilah yang mencerminkan demokratisasi Jogja.” Artinya, unjuk rasa itu sah-sah saja, asalkan tidak merusak, melukai, atau memecah belah.

Penting bagi kita semua, terutama para mahasiswa, untuk tidak mudah terpancing provokasi. Bukankah tugas utama kita sebagai pelajar dan mahasiswa adalah belajar? Oleh karena itu, penyampaian aspirasi pun harus dilakukan secara dewasa, dengan niat baik, dan tentu saja, tanpa menimbulkan korban atau kerusakan. Pesan ini bukan sekadar nasihat, tapi harapan besar untuk jati diri Jogja sebagai kota pelajar.

Peran Perguruan Tinggi dalam Mengawal Mahasiswa

Dalam kesempatan ini, Sultan juga meminta para pimpinan perguruan tinggi untuk ikut serta mengarahkan mahasiswa. Kampus diharapkan bisa menjadi garda terdepan dalam membimbing mahasiswanya agar tetap berada di jalur yang benar saat menyuarakan pendapat. Ini adalah sinergi apik antara pemerintah dan institusi pendidikan demi terciptanya demokrasi yang matang.

Respon Positif dari Para Pimpinan Universitas

Arahan dari Sultan HB X ini disambut baik oleh para rektor. Mereka sepakat dan siap mendukung upaya menjaga perdamaian serta ketertiban di Jogja.

UII dan UGM Sepakat: Aspirasi Boleh, Anarkisme Jangan!

Prof. Fathul Wahid, Rektor UII, misalnya, menyambut positif arahan Sultan. Menurut beliau, menyampaikan aspirasi adalah hak konstitusional, namun tidak boleh dilakukan dengan cara anarkis. “Aspirasi di Jogja harus tetap damai,” ujarnya.

Senada dengan itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat dan Alumni UGM, Arie Sujito, menilai arahan Gubernur DIY sangat penting untuk menyamakan persepsi kampus dalam mendampingi mahasiswa. “Demonstrasi tidak dilarang, tetapi kita semua diminta menjaga agar jangan sampai berkembang menjadi anarkistis,” kata Arie. Beliau juga mengingatkan bahwa semua pihak harus tetap menjaga Jogja damai dan mengedepankan komunikasi yang baik.

Jogja sebagai Teladan Demokrasi Damai

Pertemuan ini adalah bukti nyata komitmen Sultan HB X dan seluruh elemen masyarakat, termasuk perguruan tinggi, untuk menjadikan Yogyakarta teladan dalam menjaga demokrasi damai. Tidak ada tempat untuk kekerasan di kota pelajar yang menjunjung tinggi keadaban ini. Mari kita semua, termasuk Anda, ikut serta menjaga Jogja tetap istimewa dengan semangat persatuan dan aspirasi yang bermartabat!

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %