Membuang Baju Bekas Tidak Layak Pakai dengan Cara Tepat

October 2, 2025 by No Comments

0 0
Read Time:3 Minute, 7 Second

Mercubuanayogya.ac.idJakarta, 2 Oktober 2025Membuang baju bekas yang sobek, koyak, atau bernoda parah memerlukan langkah cermat, karena tidak semua pakaian lama layak disumbangkan. Baju bekas tidak layak pakai termasuk sampah anorganik, sulit terurai secara alami. Oleh karena itu, penanganannya berbeda dari sampah rumah tangga dan tidak boleh sembarangan dibuang. Dengan demikian, pengelolaan yang tepat mengurangi dampak lingkungan dan mendukung keberlanjutan.

Mengutip buku Pengelolaan Sampah Berbahaya dan Beracun, baju bekas dapat didaur ulang, diserahkan ke bank sampah, atau dibuang ke tempat khusus berlabel “sampah anorganik”. Selain itu, platform donasi dan daur ulang tekstil kini marak, mengubah limbah pakaian menjadi produk bernilai. Berikut cara-cara praktis untuk membuang baju bekas dengan benar.

Mengapa Membuang Baju Bekas Harus Hati-Hati?

Baju bekas tergolong sampah anorganik karena terbuat dari bahan seperti poliester atau katun campuran, yang sulit terdegradasi. Oleh karena itu, membuangnya sembarangan menambah timbunan sampah di TPA, yang di Indonesia mencapai 68 juta ton per tahun, menurut Kementerian Lingkungan Hidup. Selain itu, bahan kimia tekstil dapat mencemari tanah dan air. Dengan demikian, pengelolaan yang tepat sangat penting untuk melindungi lingkungan.

Misalnya, baju bekas yang tidak diolah berisiko disalahgunakan, seperti dijual kembali secara tidak higienis. Oleh karena itu, langkah seperti mencuci atau menggunting pakaian sebelum dibuang menjadi krusial.

Langkah 1: Cuci Sebelum Membuang Baju Bekas

Sebelum membuang baju bekas, cucilah pakaian hingga bersih. Pakaian kotor berpotensi menyebabkan kontaminasi bakteri atau bau saat dipilah di bank sampah atau fasilitas daur ulang. Selain itu, baju bersih memudahkan pengolahan tanpa merepotkan pihak penerima. Misalnya, noda minyak pada pakaian kotor dapat mengganggu mesin daur ulang. Dengan demikian, mencuci menjadi langkah awal yang bertanggung jawab.

Gunakan deterjen ramah lingkungan untuk minimalkan dampak kimiawi. Oleh karena itu, langkah ini mendukung kebersihan dan efisiensi pengelolaan limbah tekstil.

Langkah 2: Gunting untuk Cegah Penyalahgunaan

Untuk mencegah penyalahgunaan, gunting baju bekas menjadi potongan kecil sebelum membuang baju bekas. Potongan kecil memastikan pakaian tidak lagi bisa dipakai atau dijual kembali. Oleh karena itu, potong menjadi ukuran 10×10 cm atau lebih kecil. Dengan demikian, Anda menghindari risiko baju bekas berakhir di pasar loak tanpa pengolahan higienis.

Selain itu, potongan kecil memudahkan daur ulang, karena bahan tekstil lebih mudah diolah menjadi serat baru. Oleh karena itu, langkah ini meningkatkan efisiensi pengelolaan limbah.

Langkah 3: Serahkan ke Bank Sampah

Salah satu cara terbaik untuk membuang baju bekas adalah menyerahkannya ke bank sampah. Bank sampah memiliki sistem pengolahan limbah terstruktur, termasuk untuk tekstil. Dengan demikian, Anda mendukung gerakan sosial peduli lingkungan. Misalnya, bank sampah seperti Bank Sampah Induk Budi Luhur di Jakarta mengelola tekstil untuk didaur ulang atau dialihfungsikan.

Selain itu, beberapa bank sampah menawarkan insentif, seperti poin yang ditukar barang. Oleh karena itu, langkah ini ramah lingkungan sekaligus memberi manfaat sosial.

Langkah 4: Daur Ulang untuk Nilai Tambah

Serahkan baju bekas ke fasilitas daur ulang tekstil, seperti Textile Recycle Indonesia, yang mengolah pakaian tidak layak pakai menjadi produk baru, misalnya tas, keset, atau bantal. Dengan demikian, Anda membantu mengurangi sampah tekstil, yang menyumbang 10% limbah anorganik di Indonesia. Selain itu, daur ulang mencerminkan kesadaran ekologis.

Misalnya, kain katun bekas dapat diubah menjadi serat untuk kerajinan tangan. Oleh karena itu, mencari pusat daur ulang lokal melalui aplikasi seperti Sampahku menjadi solusi praktis.

Tips Tambahan untuk Pengelolaan Limbah Tekstil

Selain langkah di atas, donasikan baju bekas ke platform seperti Cloth for Charity untuk proyek sosial. Dengan demikian, limbah pakaian tetap bernilai. Selain itu, pisahkan baju bekas dari sampah organik untuk memudahkan pemilahan di TPA. Hubungi dinas lingkungan setempat untuk temukan bank sampah atau fasilitas daur ulang terdekat. Misalnya, DKI Jakarta memiliki 300+ bank sampah aktif.

Pada akhirnya, membuang baju bekas dengan benar bukan sekadar kebersihan, tetapi tanggung jawab lingkungan. Dengan mencuci, menggunting, dan menyerahkan ke bank sampah atau daur ulang, Anda berkontribusi pada masa depan yang lebih hijau.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %