Daging Ayam Pejantan Alot? Ini Kata Ahli IPB & Cara Mengempukkannya
Pernahkah Anda membeli atau memasak daging ayam pejantan dan merasa teksturnya jauh lebih alot dibanding ayam broiler? Fenomena ini bukan cuma perasaan Anda saja, lho! Banyak yang setuju, ayam pejantan memang punya karakteristik yang berbeda.
Lalu, apa sebenarnya penyebab di balik kealotan daging ayam pejantan ini? Apakah ada rahasia agar dagingnya bisa tetap empuk dan lezat saat disantap? Yuk, kita bedah tuntas bersama penjelasan dari ahli di IPB University!
Menguak Misteri: Mengapa Daging Ayam Pejantan Lebih Alot Dibanding Ayam Broiler?
Menurut Tuti Suryati, seorang dosen dari Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan IPB University, ada beberapa faktor kunci yang membuat daging ayam pejantan terasa lebih alot. Semua berakar pada perbedaan yang mendasar.
Faktor Genetik: Asal Muasal Perbedaan Tekstur
Ini adalah alasan utama yang seringkali terlewatkan. Ayam pejantan dan ayam broiler sejatinya berasal dari ‘garis keturunan’ yang berbeda.
- Ayam Pejantan: Berasal dari bangsa ayam petelur. Genetiknya memang sengaja dimurnikan untuk fokus pada produksi telur yang tinggi, bukan daging.
- Ayam Broiler: Sebaliknya, ini adalah ayam tipe pedaging. Proses pemuliaannya sudah sangat panjang dan selektif, dirancang khusus agar tumbuh cepat, efisien, dan menghasilkan daging yang sangat empuk dalam waktu singkat (sekitar 30-42 hari).
Karena itu, pertumbuhan ayam pejantan tidak seefisien broiler. Mereka dipelihara lebih lama, dan inilah yang memicu perbedaan tekstur.
Usia dan Kadar Kolagen: Semakin Tua, Semakin Alot
Faktor usia memegang peran penting. Seperti halnya manusia, semakin tua usia potong ayam, semakin banyak perubahan biologis yang terjadi pada dagingnya.
Tuti menjelaskan, secara biologis, kadar kolagen sangat berpengaruh. Kolagen adalah komponen utama penyusun jaringan ikat pada otot. Semakin tua umur potong ayam, jaringan ikat ini akan semakin banyak dan kuat, alhasil membuat tingkat kealotan daging meningkat. Jadi, wajar jika daging ayam pejantan alot karena usianya yang lebih matang saat dipotong.
Aktivitas Fisik: Otot Kuat, Daging Keras
Selain genetik dan usia, tingkat aktivitas fisik ayam juga memberikan dampak pada tekstur daging. Ayam pejantan cenderung lebih aktif bergerak dibandingkan broiler yang banyak diam di kandang.
Ayam yang lebih aktif tentu memiliki otot yang sering berkontraksi. Hal ini membuat ototnya lebih kuat dan padat, yang secara otomatis menjadikan tekstur dagingnya lebih keras. Ini juga menjadi salah satu alasan mengapa daging ayam pejantan alot.
Jangan Khawatir! Tips Jitu Mengolah Daging Ayam Pejantan agar Empuk dan Lezat
Meskipun dikenal lebih alot, bukan berarti daging ayam pejantan tidak bisa diolah menjadi hidangan yang lezat dan empuk, lho! Ada beberapa tips mengolah daging yang bisa Anda terapkan.
Teknik Memasak yang Disarankan
Untuk mengatasi kealotan, Tuti Suryati merekomendasikan metode pemasakan yang tepat:
- Metode Basah: Pemasakan dengan teknik perebusan atau hidangan yang melibatkan banyak air seperti gulai, sop, atau opor sangat dianjurkan. Panas dan kelembaban akan membantu memecah serat-serat daging.
- Perebusan Pendahuluan: Jika Anda ingin mengolah ayam pejantan menjadi goreng atau bakar, sebaiknya lakukan perebusan atau teknik ungkep terlebih dahulu dengan bumbu. Ini akan memastikan dagingnya sudah empuk sebelum proses akhir.
Manfaatkan Bahan Alami Pengempuk Daging
Tak hanya teknik masak, alam juga menyediakan ‘bantuan’ untuk mengempukkan daging.
- Panci Presto: Alat ini adalah penyelamat! Uap bertekanan tinggi akan mempersingkat waktu masak dan membuat daging empuk sempurna.
- Bahan Alami: Buah nanas atau daun pepaya dapat digunakan. Keduanya mengandung enzim alami yang mampu memecah serat daging. Cukup balurkan parutan nanas atau remasan daun pepaya ke daging beberapa saat sebelum dimasak, lalu bilas bersih.
Hindari Kesalahan Umum Saat Mengolah
Satu hal yang perlu diingat, proses penggorengan atau pemanggangan sebaiknya tidak terlalu lama hingga daging kering. Cara ini justru akan membuat tekstur daging semakin keras dan alot. Jadi, perhatikan durasi memasak Anda!
Keunggulan Tak Terbantahkan Daging Ayam Pejantan: Selain Alot, Apa Lagi?
Meskipun tantangan utamanya adalah kealotan, daging ayam pejantan tetap memiliki penggemar setianya. Bahkan, ada sebagian konsumen yang justru lebih menyukai karakteristik ini.
Mereka menganggap tekstur daging ayam pejantan yang berserat mirip dengan ayam kampung. Selain itu, keunggulan lain adalah kadar lemaknya yang relatif lebih rendah dibandingkan ayam broiler. Jadi, bagi Anda yang mencari resep masakan ayam dengan tekstur lebih ‘gigit’ dan sehat, ayam pejantan bisa jadi pilihan menarik.
Kesimpulan
Jadi, pertanyaan mengapa daging ayam pejantan alot sudah terjawab ya! Semua bermula dari perbedaan genetik, usia potong yang lebih tua, dan tingkat aktivitas fisiknya. Namun, dengan teknik pengolahan yang tepat dan sedikit sentuhan bahan alami, daging ayam pejantan bisa bertransformasi menjadi hidangan yang empuk, gurih, dan pastinya memanjakan lidah.
Jangan ragu lagi untuk mencoba manfaat konsumsi ayam pejantan dengan cara yang benar. Selamat mencoba!
